PENGGUNAAN
ANTISEPTIK
A. Pengertian
Antiseptik
Antiseptik adalah zat yang biasa digunakan untuk menghambat pertumbuhan
dan membunuh mikroorganisme berbahaya (patogenik) yang terdapat pada permukaan
tubuh luar mahluk hidup.
Larutan antiseptik memerlukan waktu
setelah dioleskan pada permukaan tubuh agar dapat mencapai manfaat yang
optimal.
B. Jenis-jenis
Antiseptik
1. Rivanol
2. Povidon
Iodin
3. Alkohol
4. Triklosan,
dll
C. Efektivitas
Antiseptik
ü
Merkuri klorida
Zat antiseptik yang sangat kuat, akan
tetapi dapat menyebabkan iritasi bila digunakan pada bagian tubuh atau jaringan
lembut.
ü Perak
nitrat
Memiliki kekuatan membunuh yang lebih
rendah, tetapi aman digunakan pada jaringan yang lembut, seperti mata atau
tenggorokan.
ü Iodium
Dapat
memusnahkan mikroorganisme dalam waktu kurang dari 30 detik.
ALKOHOL
Keuntungan :
1.
Cepat membunuh jamur dan bakteri
termasuk mikrobakteri
2.
Isopropil alkohol membunuh sebagian
besar virus, termasuk HBV dan HIV
3.
Etil alkohol membunuh semua jenis virus
4.
Relatif murah dan tersedia di mana-mana.
Kerugian :
1.
Mudah terjadi pengeringan kulit
2.
Mudah diinaktivasi oleh bahan-bahan
organik
3.
Mudah terbakar sehingga perlu disimpan
di tempat dingin atau berventilasi baik
4.
Merusak karet atau lateks
5.
Tidak dapat dipakai sebagai bahan
pembersih
Klorheksidin Glukonat
(CHG)
Keuntungan :
q Antimikrobial
spektrum luas
q Secara
kimiawi aktif paling sedikit 6 jam
q Perlindungan
kimiawi (jumlah mikroorganisme terhalang) meningkat dengan penggunaan ulang
q Pengaruh
material organik minimal
q Tersedia
produk komersial, yang umum adalah dicampur dengan deterjen dan alkohol
Kerugian :
Mahal
dan tidak selalu tersedia
Efek
dikurangi atau dinetrelisasi oleh sabun, air
dan beberapa krim tangan
Tidak
efektif terhadap basil TBC, baik dan efektif melawan jamur
Tidak
dapat dipakai pada pH > 8 karena mengalami dekomposisi
Hindari
kontak dengan mata, karena dapat mengakibatkan konjungtivitas.
Larutan Yodium dan
Iodofor
Keuntungan :
Efektivitas
antimokrobial spektrum luas
Yodium
cair murah, efektif dan tersedia di mana-mana
Tidak
mengiritasi kulit atau selaput lendir dan ideal untuk pembersihan vaginal
Larutan
3% tidak menodai kulit
Kerugian :
Efektivitas
antimikrobial lambat atau perlahan
Cepat
diinaktivasi oleh material organik seperti darah atau dahak
Yodium
cairan dapat mengiritasi kulit dan harus dibersihkan dari kulit sesudah kering
Absorpsi
yodium bebas melalui kulit dan selaput lendir dapat mengakibatkan
hipertiroidisme pada bayi baru lahir.
Reaksi
alergi dapat terjadi
Kloroheksilenol
Keuntungan :
v Aktivitas bersepektrum luas
v Hanya sedikit efeknya terhadap materi organik
v Efek
residu tahan sampai beberapa jam
Kerugian :
Diinaktivasi
oleh sabun
Tidak
boleh digunakan pada bayi baru lahir, karena dapat menyerap dengan cepat dan
potensial meracuni
Triklosan
Keuntungan :
¡ Aktivitas
berspektrum luas
¡ Persistensi
sangat bagus
¡ Sedikit
efeknya oleh bahan organik
Kerugian :
Tidak
ada efeknya terhadap P aeruginosa atau baksil gram negatif lain
Bakteriostatik
(hanya mencegah pertumbuhan)
Penyimpanan
Ø Larutan
antiseptik juga dapat terkontaminasi
Ø Mikroorganisme
yang mampu mengkontaminasi adalah Stafilokokus, baksil Gram-negatif dan
beberapa macam endospora.
Ø Mikroorganisme
tersebut dapat menyebabkan infeksi nosokomial berantai jika larutan yang
terkontaminasi digunakan untuk mencuci tangan atau dioleskan pada kulit klien.
Cara Mencegah Kontaminasi Larutan Antiseptik
Hanya
menggunakan air matang untuk mengencerkan (jika pengenceran diperlukan)
Berhati-hati
untuk tidak mengkontaminasi pinggiran wadah pada saat menuangkan larutan wadah
yang lebih kecil
Mengosongkan
dan mencuci wadah dengan sabun dan air serta membiarkannya kering dengan cara
diangin-anginkan setidaknya sekali seminggu (tempelkan label bertuliskan
tanggal pengisian ulang)
Menyimpan
larutan di tempat yang dingin dan gelap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar