MAKALAH
ETIKOLEGAL
“Pengambilan
Keputusan Dalam Menghadapi Dilema Etik, Moral Dalam Pelayanan Kebidanan”
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur di
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Terima kasih juga kepada ibu Florentina Kusyanti sebagai dosen pengampun mata kuliah
Etikolega dalam praktik kebidanan yang telah
membimbing dan membantu
dalam meyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini
masih jauh dari
sempurna, oleh karen
itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun
untuk menyempurnakan makalah ini.
Yogyakarta, Februari 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
.......................................................................
DAFTAR ISI
.....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ...........................................................................
1.2 Rumusan
Masalah ......................................................................
1.3 Tujuan
........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
...................................................................................
2.2 Dilema
Etik Dalam Bekerja ........................................................
2.3
Teori-Teori Pengambilan Keputusan ..........................................
2.4 Contoh
Kasus
.............................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
..................................................................................
3.2 Saran
............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Etika
profesi kebidanan merupakan dasar dalam menjalankan perilaku profesional
dibidang kebidanan khususnya dan kesehatan pada umumnya. Sejarah membuktikan
sampai saat ini banyaknya pelanggaran etika secara tidak langsung banyak
berakibat pada kelangsungan profesinya maupun pribadi seorang bidan selalu
berpegang pada kode etik profesi pada setiap keadaan dalam menjalankan layanan
publik yang dapat menjamin kualitas.
Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang
sedemikian cepat dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat
berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan kebidanan.
Profesi kebidanan mempunyai kontrak sosial
dengan masyarakat, yang berarti masyarakat memberi kepercayaan untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Konsekuensi dari hal tersebut tentunya
setiap keputusan dari tindakan perawatan harus mempertanggungjawabkan dan
setiap pengambilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan
ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian dari Etika Profesi ?
2.
Mengapa
dilakukan pengambilan keputusan dalam menghadapi Dilema Etik, Moral pelayanan
kebidanan ?
3.
Apa
saja teori pengambilan keputusan ?
4.
Apa
saja teori etika profesi ?
1.3
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari etika profesi kebidanan
2.
Untuk
mengetahui keputusan dalam menghadapi Dilema Etik, Moral PelayananKebidanan
3.
Untuk
mengetahui teori pengambilan keputusan
4.
Untuk
mengetahui teori Etika Profesi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Istilah etik secara umum digunakan
sehari-hari pada hakekatnya berkaitan
dengan
falsafah, dan moral yaitu mengenai apa yang dianggap baik atau buruk dimasyarakat dalam kurun waktu
tertentu. Sesuai dengan perubahan / perkembangan norma / nilai. Dikatakan kurun
waktu tertentu karena etika dan moral bisa berubah dengan lewatnya waktu.
Etika
sosial ( Etika Profesi )
Merupakan suatu pernyataan
komperhensif dari profesi yang memberikan tuntutan bagi anggotanya untuk
melaksanakan praktik dalam bidang profesinya baik yang berhubungan dengan klien
/ pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi dan diri sendiri.
Etika
merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah peyelesaiannya
baik atau salah ( Jones 1994 ).
Dalam
hal ini bidan mempunyai hak untuk mengambil keputusan sendiri yang harus
mempunyai pengetahuan yang memadai dan harus selalu memperbaharui ilmunya dan
mengerti tentang etika yang berhubungan dengan ibu dan bayi. Derasnya arus
globaliasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia, juga
mempengaruhi munculnya masalah / penyimpangan etik, ilmu pengetahuan yang
menimbulkan konflik terhadap nilai. Dengan demikian mungkin saja penyimpangan
etik akan terjadi juga dalam praktek
kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, tidak seperti bidan yang bekerja
dirumah sakit, rumah bersalin atau institusi kesehatan lainnya,
mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini bidan yang
praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi
ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkian terjadinya penyimpangan
etik.
2.2
Pengambilan Keputusan Dalam Menghadapi Dilema Etik, Moral Pelayanan
Kebidanan
Menurut George R. Terry, pengambilan
keputusan adalah memilih alternatif yang ada.
Ada 5 hal pokok dalam pengambilan
keputusan :
1.
Intuisi
berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah terpengaruh
2.
Pengalaman
mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar suatu kasus, meningkatkan
kemampuan mengambil keputusan terhadap suatu kasus.
3.
Fakta,
keputusan lebih real, valid dan baik
4.
Wewenang
lebih bersifat rutinitas
5.
Rasional,
keputusan bersifat obyektif, transparan, konsisten
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengambilan Keputuan
1.
Posisi
/ kedudukan
2.
Masalah,
terstruktur, tidak terstruktur, rutin, insidentil
3.
Situasi
: faktor konstan, faktor tidak konstan
4.
Kondisi,
faktor-faktor yang mempengaruhi daya gerak
5.
Tujuan,
antara atau obyektif
Kerangka Pengambilan Keputusan
Sistem pengambilan keputusan merupakan
bagian dasar dan integral dalam praktek suatu profesi. Keberadaan yang sangat
penting karena akan menetukan tindakan selanjutnya. Keterlibatan bidan dalam
proses pengambilan keputusan sangat penting karena dipengaruhi oleh 2 hal :
1.
Pelayanan
“one to one” : pelayanan bidan dan klien yang bersifat sangat pribadi dan bidan
bisa memenuhi kebutuhan.
2.
Meningkatkan
sensitivitas terhadap klien, bidan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan.
Mengapa AKI AKB di Indonesia
masih sangat tinggi ?
Ada 3 keterlibatan pengambilan
keputusan :
1.
Terlambat
mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan sehingga terlambat untuk memulai
pertolongan.
2.
Terlambat
tiba difasilitas pelayanan kesehatan.
3.
Terlambat
mendapatkan pelayanan setelah tiba ditempat pelayanan.
Contoh : dokter tidak ada,
persediaan darah di PMI habis
Tingkatan Kerja Pertimbangan
Moral Dalam Pengambilan Keputusan Ketika Mengahadapi Dilema Etik.
Tingkatan I
Keputusan dan tindakan : bidan merefleksikan pada pengalaman atau
pengalaman kerja.
Tingkatan II
Peraturan : berdasarkan kaidah kejujuran ( berkata benar ), privasi,
kerahasiaan dan kesetiaan ( menepati janji ). Bidan sangat familiar, tidak
meninggalkan kode etik panduan praktek profesi.
Tingkatan III
Ada 4 prinsip etik yang digunakan dalam perawatan praktek kebidanan :
1.
ANTONOMY,
memperhatikan penguasaan diri, hak kebebasan dan pilihan individu.
2.
BENETICENCE,
memperhatikan peningkatan kesejahteraan klien, selain itu berbuat yang terbaik
untuk orang lain.
3.
NON
MALETICENCE, tidak melakukan tindakan yang menimbulkan penderitaan apapun
kerugian pada orang lain.
4.
YUSTICE,
memperhatikan keadilan, pemerataan beban dan keuntungan. ( Beaucamo &
Childrens 1989 dan Richard, 1997)
Dasar Pengambilan Keputusan :
Ketidak sanggupan ( bersifat segera )
Keterpaksaan karena suatu krisis, yang menuntut sesuatu untuk segera
dilakukan.
Bentuk Pengambilan Keputusan :
Ø
Strategi
: dipengaruhi oleh kebijakan organisasi atau pimpinan, rencana dan masa depan,
rencana bisnis dan lain-lain.
Ø
Cara
kerja : yang dipengaruhi pelayanan kebidanan di dunia, klinik dan komunitas.
Ø
Individu
dan profesi : dilakukan oleh bidan yang dipengaruhi oleh standar praktik
kebidanan.
Pendekatan tradisional dalam
pengambilan keputusan :
Ø
Mengenal
dan mengidentifikasi masalah
Ø
Menegaskan
maslah dengan menunjukkan hubungan antara masa lalu dan sekarang
Ø
Memperjelas
hasl prioritas yang ingin dicapai
Ø
Mempertimbangkan
pilihan yang ada
Ø
Mengevaluasi
pilihan tersebut
Ø
Memilih
solusi dan menetapkan atau melaksanakannya
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
YANG ETIS
Ciri-cirinya :
Ø
Mempunyai
pertimbangan yang benar atau salah
Ø
Sering
menyangkut pilihan yang sukar
Ø
Tidak
mungkin dielakkan
Ø
Dipengaruhi
oleh norma, situasi, iman, lingkungan sosial
MENGAPA KITA PERLU MENGENAL
SITUASI
1.
Untuk
menerapkan norma-norma terhadap situasi
2.
Untuk
mengetahui perbuatan yang tepat dan berguna
3.
Untuk
mengetahui masalah-masalah yang perlu diperhatikan
Kesulitan Dalam Mengerti Situasi
:
1.
Kerumitan
situasi dan keterbatasan pengetahuan kita
2.
Pengertian
kita terhadap situasi sering dipengaruhi oleh kepentingan, prasangka dan
faktor-faktor subyektif lain
Bagaimna Kita Memperbaiki
Pengertian Kita Tentang Situasi :
1.
Melakukan
penyelidikan yang memadai
2.
Menggunakan
sarana ilmiah dan keterangan para ahli
3.
Memperluas
pandangan tentang situasi
4.
Kepekaan
terhadap pekerjaan
5.
Kepekaan
terhadap hubungan orang lain
Tips pengambilan keputusan dalam
keadaan kritis :
1.
Identifikasi
dan tegaskan apa masalahnya, baik oleh sendiri maupun orang lain
2.
Tetapkan
hasil apa yang diinginkan
3.
Uji
kesesuaian dari setiap solusi yang ada
4.
Pilih
solusi yang lebih baik
5.
Laksanakan
tindakan tanpa ada keterlambatan
Pengambilan keputusan klinis adalah
keputusan yang diambil berdasarkan kebutuhan dan masalah yang dihadapi klien,
sehingga semua tindakan yang dilakukan bidan dapat mengatasi permasalahan yang
dihadapi klien yang bersifat emergensi, antisipasi, atau rutin.
Pengambilan keputusan klinis
tergantung :
1.
Pengetahuan
2.
Latihan
praktek
3.
Pengalaman
Pengambilan keputusan klinis yang
benar dan tepat :
1.
Menghindari
pekerjaan atau tindakan rutin yang tidak sesuai dengan kebutuhan klien
2.
Meningkatkan
efektivitas dan efesiensi pelayanan yang diberikan
3.
Membiasakan
bidan berpikir dan bertindak sesuai stardart
4.
Memberikan
kepuasan pelanggan
Dalam
Kasus Emergensi dan Menghadapi Situasi Panik ada 2 hal, yaitu :
a.
Mempertimbangakan
satu solusi berdasarkan pengalaman dimasa lampau
b.
Meninjau
simpanan pengetahuan yang relevan dengan keadaan tersebut
Langkah-langkah pengambilan keputusan klinis
menggunakan :
1.
Penilaian
( pengumpulan informasi )
2.
DX
( penafsiran )
3.
Perencanaan
4.
Intervensi
5.
Evaluasi
2.3
Teori-Teori
Pengambilan Keputusan
1.
Teori
Utilitarisme :
Ketika
kebutuhan diambil, memaksimalkan kesenangan, meminimalkan ketidaksenangan
2.
Teori
Deontology :
Menurut
Emmanuel Kant : sesuatu dikatakan baik bila bertindak baik. Contohnya, bila
berjanji ditepati, bila meminjam harus dikembalikan
3.
Teori
Hedonisme :
Menurut
Aristippos, sesuai kodratnya, setiap manusia mencari kesenangan dan menghindari
ketidaksenangan
4.
Teori
Eudemonisme :
Menurut filsuf
Yunani Aristoteles , bahwa dalam
setiap kegiatannya, manusia mengejar suatu tujuan, ingin mencapai suatu yang
baik bagi kita
2.4
Teori
Etika
Teori
etika adalah proses yang ditempuh dalam membenarkan suatu keputusan etis
tertentu
1.
Konsekuensialisme
Menjawab
pertanyaan “apa yang harus saya lakukan ?” dengan memandang konsekuensi dari
berbagai jawaban. Konsekuensi yang membawa paling banyak hal-hal yang
menguntungkan
Keuntungan
:
ü
Memperhatikan
dampak aktual sebuah keputusan dan bertanya bagaimana orang terpengaruh kepadanya
ü
Konsekuensialisme
sesuai dengan nuansa kehidupan dan berusaha bersikap responsif terhadapnya.
Kekurangan :
Tidak menyediakan standar (
pegangan ) untuk mengukur hasil satu terhadap hasil lain.
Contoh
kasus :
Ibu meminum minyak kelapa pada
saat persalinan.
Keputusan etik :
konsekuensialisme
Bidan membiarkan hal tersebut karena
bila dilarang dapat membuat keluarga tersinggung dan yang paling penting bidan
berpikir hal tersebut tidak mengganggu kemajuan persalinan serta tidak
membahayakan ibu dan janin.
2.
Deontologi
Keputusan
yang diambil berdasarkan keterikatan / berhubungan dengan tugas. Dalam
pengambilan keputusan, ini perhatian utama pada tugas.
Keuntungan :
ü
Kejelasan
dan kepastian dari titik tolaknya
ü
Mengenal
aturan dan mengetahui kewajiban, serta jelas apa yang etis dan apa yang tidak
Kekurangan :
ü
Tidak
peka terhadap konsekuensi-konsekuensi perbuatan
ü
Dengan
hanya berfokus pada kewajiban, orang tidak melihat beberapa aspek penting
sebuah problem
Contoh
kasus :
Pertolongan persalinan pada ibu
inpartu yang menderita AIDS.
Keputusan etik : Deontologi
Bidan tetap melakukan pertolongan
persalinan sesuai dengan tugas dan wewenangnya
3.
Hak
Keputusan
berdasrkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda dengan
keinginan, kebutuhan dan kepuasan.
Tuntutan-tuntutan
moral seseorang yaitu haknya ditanggapi dengan serius.
Keuntungan
:
Teori hak ini pantas untuk dihargai terutama
karena tekanannya pada nilai moral
seorang manusia dan tuntutan moralnya dalam suatu situasi konflik etis.
Kekurangan
:
ü
Teori
ini tidak menjelaskan bagaimana konflik hak antara individu-individu harus
dipecahkan
ü
Teori
menempatkan hak individu dalam pusat perhatian tanpa menerangkan bagaimana
memecahkan konflik hak yang bisa timbul.
Contoh
kasus :
Pada saat pertolongan persalinan
bayi prematur, seorang bidan melihat bahwa otot-otot perinium ibu sangat kaku
dan diperlikan tindakan episiotomi. Setelah dijelaskan kepada ibu ternyata ibu
menolak dilakukan episiotomi.
Keputusan etik : Hak
Bidan tidak melakukan tindakan episiotomi, karena kalau tetap dilakukan
berarti bidan dapat dianggap melanggar hak pasien. Tetapi disini bidan harus
mengajukan surat pernyataan penolakan tindakan ( informed concent ) untuk
ditandatangani oleh pasien agar bidan tidak digugat suatu saat nanti bila
terjadi komplikasi.
4.
Intuisionisme
Memecahkan
dilema-dilema etis dengan berpijak pada intuisi
Intuisi
kemungkinan yang dimiliki seseorang untuk mengetahui secara langsung apakah sesuatu
baik atau buruk.
Perasaan
moral
Bukan
berdasarka :
·
Situasi
·
Kewajiban
·
Hak
Keuntungan :
Intuisi moral biasanya
memberi keteguhan hati yang besar
Kekurangan :
Walaupun intuisionisme
dapat menyajikan keberanian untuk tetap berpegang pada keyakinan kita, tapi
tidak memberikan cara untuk meyakinkan orang lain bahwa jalan itu benar.
Contoh kasus :
Seorang penderita kanker meminta
pada bidan untuk mengakhiri hidupnya ( euthanasia ) karena ia merasa beban yang
ditanggung terlalu berat dan menambah beban bagi keluarganya.
Keputusan etik : Intuisionisme
Bidan menolak melakukan tindakan euthanasia. Euthanasia merupakan suatu
pembunuhan, oleh karena itu hal ini dianggap pelanggaran terhadap nilai religi
dan nilai moral.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Bidan sebagai salah satu tenaga
kesehatan pemberi pelayanan kepada masyarakat harus memberikan pelayananyang
terbaik demi mendukung program pemerintah untuk pembangunan dalam negeri, salah
satunya dalam aspek kesehatan. Dan bidan dalam memberikan pelayanan harus
sesuai dengan wewenangnya, sehingga tidak terjadi masalah yang serius, namun
kadang kala bidan mengalami dilema untuk mengambil keputusan yang terbaik untuk
pasiennya, misalnya dalam suatu persalinan normal tiba-tiba dalam perjalanannya
setelah persalinan pasien mengalami pendarahan. Sebagai bidan kita perlu dengan
jeli melihat situasi tersebut dan mengambil keputusan yang tidan merugikan
pihak pasien maupun pihak bidan sendiri.
3.2
Saran
a.
Seorang
bidan perlu mengetahui tentang dilema moral dalam lingkungan kebidanannya.
b.
Bidan
perlu mengetahui bagaimana mengambil keputusan yang sulit berkaitan dengan
etik.
c.
Bidan
juga harus mengetahui bahwa dalam layanan kebidanan seringkali muncul masalah
dan dilema dimasyarakat berkaitan dengan etik dan moral, serta konflik yang
dihadapi bidan sebagai praktisi kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Benson, Raphl C. 2009. Obstetri dab Ginekologi.
Jakarta : EGC
http://lidyaekawatii.blogspot.co.id//2013/05/pengambilan-keputusan-dalam-menghadapi.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar