Senin, 01 Mei 2017

MAKALAH Pengambilan Keputusan Dalam Menghadapi Dilema Etik, Moral Dalam Pelayanan Kesehatan




MAKALAH
ETIKOLEGAL

“Pengambilan Keputusan Dalam Menghadapi Dilema Etik, Moral Dalam Pelayanan Kebidanan”







KATA PENGANTAR


 Puji  dan  syukur  di panjatkan  kehadirat  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  karena berkat  limpahan rahmat dan  karunia-Nya  sehingga  makalah  ini  dapat  selesai  tepat  pada  waktunya.  Terima kasih  juga kepada  ibu  Florentina Kusyanti  sebagai  dosen  pengampun  mata  kuliah  Etikolega dalam  praktik kebidanan  yang  telah  membimbing  dan  membantu  dalam  meyelesaikan makalah ini. Saya  menyadari  bahwa  dalam  penulisan  makalah  ini  masih  jauh  dari  sempurna,  oleh  karen  itu  saya mengharapkan  kritik  dan saran yang  bersifat  membangun  untuk menyempurnakan  makalah  ini.






                                                        Yogyakarta, Februari 2017



                                                     Penulis







DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .......................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang ...........................................................................
1.2      Rumusan Masalah ......................................................................
1.3      Tujuan ........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian ...................................................................................
2.2  Dilema Etik Dalam Bekerja ........................................................
2.3  Teori-Teori Pengambilan Keputusan ..........................................
2.4   Contoh Kasus .............................................................................

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................
3.2 Saran ............................................................................................














BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

    Etika profesi kebidanan merupakan dasar dalam menjalankan perilaku profesional dibidang kebidanan khususnya dan kesehatan pada umumnya. Sejarah membuktikan sampai saat ini banyaknya pelanggaran etika secara tidak langsung banyak berakibat pada kelangsungan profesinya maupun pribadi seorang bidan selalu berpegang pada kode etik profesi pada setiap keadaan dalam menjalankan layanan publik yang dapat menjamin kualitas.
    Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan.
    Profesi kebidanan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti masyarakat memberi kepercayaan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Konsekuensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan perawatan harus mempertanggungjawabkan dan setiap pengambilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.


1.2    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Etika Profesi ?
2.      Mengapa dilakukan pengambilan keputusan dalam menghadapi Dilema Etik, Moral pelayanan kebidanan ?
3.      Apa saja teori pengambilan keputusan ?
4.      Apa saja teori etika profesi ?

1.3    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari etika profesi kebidanan
2.      Untuk mengetahui keputusan dalam menghadapi Dilema Etik, Moral PelayananKebidanan
3.      Untuk mengetahui teori pengambilan keputusan
4.      Untuk mengetahui teori Etika Profesi





BAB II

PEMBAHASAN


2.1  Pengertian
             Istilah etik secara umum digunakan sehari-hari pada hakekatnya berkaitan
dengan falsafah, dan moral yaitu mengenai apa yang dianggap baik atau buruk             dimasyarakat dalam kurun waktu tertentu. Sesuai dengan perubahan / perkembangan norma / nilai. Dikatakan kurun waktu tertentu karena etika dan moral bisa berubah dengan lewatnya waktu.
Etika sosial ( Etika Profesi )
         Merupakan suatu pernyataan komperhensif dari profesi yang memberikan tuntutan bagi anggotanya untuk melaksanakan praktik dalam bidang profesinya baik yang berhubungan dengan klien / pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi dan diri sendiri.
Etika merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah peyelesaiannya baik atau salah ( Jones 1994 ).
Dalam hal ini bidan mempunyai hak untuk mengambil keputusan sendiri yang harus mempunyai pengetahuan yang memadai dan harus selalu memperbaharui ilmunya dan mengerti tentang etika yang berhubungan dengan ibu dan bayi. Derasnya arus globaliasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah / penyimpangan etik, ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Dengan demikian mungkin saja penyimpangan etik akan terjadi  juga dalam praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, tidak seperti bidan yang bekerja dirumah sakit, rumah bersalin atau institusi kesehatan lainnya, mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini bidan yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkian terjadinya penyimpangan etik.

2.2  Pengambilan Keputusan Dalam Menghadapi Dilema Etik, Moral Pelayanan Kebidanan
          Menurut George R. Terry, pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang ada.
       Ada 5 hal pokok dalam pengambilan keputusan :
1.      Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah terpengaruh
2.      Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar suatu kasus, meningkatkan kemampuan mengambil keputusan terhadap suatu kasus.
3.      Fakta, keputusan lebih real, valid dan baik
4.      Wewenang lebih bersifat rutinitas
5.      Rasional, keputusan bersifat obyektif, transparan, konsisten







Faktor-Faktor  yang  Mempengaruhi  Pengambilan  Keputuan
1.      Posisi / kedudukan
2.      Masalah, terstruktur, tidak terstruktur, rutin, insidentil
3.      Situasi : faktor konstan, faktor tidak konstan
4.      Kondisi, faktor-faktor yang mempengaruhi daya gerak
5.      Tujuan, antara atau obyektif
Kerangka Pengambilan Keputusan
    Sistem pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktek suatu profesi. Keberadaan yang sangat penting karena akan menetukan tindakan selanjutnya. Keterlibatan bidan dalam proses pengambilan keputusan sangat penting karena dipengaruhi oleh 2 hal :
1.      Pelayanan “one to one” : pelayanan bidan dan klien yang bersifat sangat pribadi dan bidan bisa memenuhi kebutuhan.
2.      Meningkatkan sensitivitas terhadap klien, bidan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan.
Mengapa AKI AKB di Indonesia masih sangat tinggi ?
Ada 3 keterlibatan pengambilan keputusan :
1.      Terlambat mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan sehingga terlambat untuk memulai pertolongan.
2.      Terlambat tiba difasilitas pelayanan kesehatan.
3.      Terlambat mendapatkan pelayanan setelah tiba ditempat pelayanan.
Contoh : dokter tidak ada, persediaan darah di PMI habis
Tingkatan Kerja Pertimbangan Moral Dalam Pengambilan Keputusan Ketika Mengahadapi Dilema Etik.

Tingkatan I
   Keputusan dan tindakan : bidan merefleksikan pada pengalaman atau pengalaman kerja.
Tingkatan II
   Peraturan : berdasarkan kaidah kejujuran ( berkata benar ), privasi, kerahasiaan dan kesetiaan ( menepati janji ). Bidan sangat familiar, tidak meninggalkan kode etik panduan praktek profesi.
Tingkatan III
   Ada 4 prinsip etik yang digunakan dalam perawatan praktek kebidanan :
1.      ANTONOMY, memperhatikan penguasaan diri, hak kebebasan dan pilihan individu.
2.      BENETICENCE, memperhatikan peningkatan kesejahteraan klien, selain itu berbuat yang terbaik untuk orang lain.
3.      NON MALETICENCE, tidak melakukan tindakan yang menimbulkan penderitaan apapun kerugian pada orang lain.
4.      YUSTICE, memperhatikan keadilan, pemerataan beban dan keuntungan. ( Beaucamo & Childrens 1989 dan Richard, 1997)
Dasar Pengambilan Keputusan :
   Ketidak sanggupan ( bersifat segera )
   Keterpaksaan karena suatu krisis, yang menuntut sesuatu untuk segera dilakukan.
Bentuk Pengambilan Keputusan :
Ø  Strategi : dipengaruhi oleh kebijakan organisasi atau pimpinan, rencana dan masa depan, rencana bisnis dan lain-lain.
Ø  Cara kerja : yang dipengaruhi pelayanan kebidanan di dunia, klinik dan komunitas.
Ø  Individu dan profesi : dilakukan oleh bidan yang dipengaruhi oleh standar praktik kebidanan.
Pendekatan tradisional dalam pengambilan keputusan :
Ø  Mengenal dan mengidentifikasi masalah
Ø  Menegaskan maslah dengan menunjukkan hubungan antara masa lalu dan sekarang
Ø  Memperjelas hasl prioritas yang ingin dicapai
Ø  Mempertimbangkan pilihan yang ada
Ø  Mengevaluasi pilihan tersebut
Ø  Memilih solusi dan menetapkan atau melaksanakannya
PENGAMBILAN  KEPUTUSAN  YANG  ETIS
Ciri-cirinya :
Ø  Mempunyai pertimbangan yang benar atau salah
Ø  Sering menyangkut pilihan yang sukar
Ø  Tidak mungkin dielakkan
Ø  Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman, lingkungan sosial

MENGAPA KITA PERLU MENGENAL SITUASI
1.      Untuk menerapkan norma-norma terhadap situasi
2.      Untuk mengetahui perbuatan yang tepat dan berguna
3.      Untuk mengetahui masalah-masalah yang perlu diperhatikan
Kesulitan Dalam Mengerti Situasi :
1.      Kerumitan situasi dan keterbatasan pengetahuan kita
2.      Pengertian kita terhadap situasi sering dipengaruhi oleh kepentingan, prasangka dan faktor-faktor subyektif lain
Bagaimna Kita Memperbaiki Pengertian Kita Tentang Situasi :
1.      Melakukan penyelidikan yang memadai
2.      Menggunakan sarana ilmiah dan keterangan para ahli
3.      Memperluas pandangan tentang situasi
4.      Kepekaan terhadap pekerjaan
5.      Kepekaan terhadap hubungan orang lain

Tips pengambilan keputusan dalam keadaan kritis :
1.      Identifikasi dan tegaskan apa masalahnya, baik oleh sendiri maupun orang lain
2.      Tetapkan hasil apa yang diinginkan
3.      Uji kesesuaian dari setiap solusi yang ada
4.      Pilih solusi yang lebih baik
5.      Laksanakan tindakan tanpa ada keterlambatan
    Pengambilan keputusan klinis adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebutuhan dan masalah yang dihadapi klien, sehingga semua tindakan yang dilakukan bidan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi klien yang bersifat emergensi, antisipasi, atau rutin.
Pengambilan keputusan klinis tergantung :
1.      Pengetahuan
2.      Latihan praktek
3.      Pengalaman
Pengambilan keputusan klinis yang benar dan tepat :
1.      Menghindari pekerjaan atau tindakan rutin yang tidak sesuai dengan kebutuhan klien
2.      Meningkatkan efektivitas dan efesiensi pelayanan yang diberikan
3.      Membiasakan bidan berpikir dan bertindak sesuai stardart
4.      Memberikan kepuasan pelanggan
 Dalam  Kasus Emergensi dan Menghadapi Situasi Panik  ada 2 hal, yaitu :
a.       Mempertimbangakan satu solusi berdasarkan pengalaman dimasa lampau
b.      Meninjau simpanan pengetahuan yang relevan dengan keadaan tersebut
 Langkah-langkah pengambilan keputusan klinis menggunakan :
1.      Penilaian ( pengumpulan informasi )
2.      DX ( penafsiran )
3.      Perencanaan
4.      Intervensi
5.      Evaluasi


2.3    Teori-Teori Pengambilan Keputusan
1.      Teori Utilitarisme :
Ketika kebutuhan diambil, memaksimalkan kesenangan, meminimalkan ketidaksenangan
2.      Teori Deontology :
Menurut Emmanuel Kant : sesuatu dikatakan baik bila bertindak baik. Contohnya, bila berjanji ditepati, bila meminjam harus dikembalikan
3.      Teori Hedonisme :
Menurut Aristippos, sesuai kodratnya, setiap manusia mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan
4.      Teori Eudemonisme :
Menurut  filsuf  Yunani  Aristoteles , bahwa dalam setiap kegiatannya, manusia mengejar suatu tujuan, ingin mencapai suatu yang baik bagi kita


2.4    Teori Etika
Teori etika adalah proses yang ditempuh dalam membenarkan suatu keputusan etis tertentu
1.      Konsekuensialisme
Menjawab pertanyaan “apa yang harus saya lakukan ?” dengan memandang konsekuensi dari berbagai jawaban. Konsekuensi yang membawa paling banyak hal-hal yang menguntungkan
Keuntungan :
ü  Memperhatikan dampak aktual sebuah keputusan dan bertanya bagaimana orang terpengaruh kepadanya
ü  Konsekuensialisme sesuai dengan nuansa kehidupan dan berusaha bersikap responsif terhadapnya.
              Kekurangan :
                    Tidak menyediakan standar ( pegangan ) untuk mengukur hasil satu terhadap hasil lain.
Contoh kasus :
Ibu meminum minyak kelapa pada saat persalinan.
Keputusan etik : konsekuensialisme
       Bidan membiarkan hal tersebut karena bila dilarang dapat membuat keluarga tersinggung dan yang paling penting bidan berpikir hal tersebut tidak mengganggu kemajuan persalinan serta tidak membahayakan ibu dan janin.
2.      Deontologi
Keputusan yang diambil berdasarkan keterikatan / berhubungan dengan tugas. Dalam pengambilan keputusan, ini perhatian utama pada tugas.

Keuntungan  :
ü  Kejelasan dan kepastian dari titik tolaknya
ü  Mengenal aturan dan mengetahui kewajiban, serta jelas apa yang etis dan apa yang tidak
               Kekurangan  :
ü  Tidak peka terhadap konsekuensi-konsekuensi perbuatan
ü  Dengan hanya berfokus pada kewajiban, orang tidak melihat beberapa aspek penting sebuah problem
Contoh kasus :
Pertolongan persalinan pada ibu inpartu yang menderita AIDS.
Keputusan etik : Deontologi
         Bidan tetap melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan tugas dan wewenangnya
3.      Hak
Keputusan berdasrkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan.
Tuntutan-tuntutan moral seseorang yaitu haknya ditanggapi dengan serius.

Keuntungan :
 Teori hak ini pantas untuk dihargai terutama karena tekanannya pada nilai moral           seorang manusia dan tuntutan moralnya dalam suatu situasi konflik etis.

Kekurangan :
ü  Teori ini tidak menjelaskan bagaimana konflik hak antara individu-individu harus dipecahkan
ü  Teori menempatkan hak individu dalam pusat perhatian tanpa menerangkan bagaimana memecahkan konflik hak yang bisa timbul.
Contoh kasus :
Pada saat pertolongan persalinan bayi prematur, seorang bidan melihat bahwa otot-otot perinium ibu sangat kaku dan diperlikan tindakan episiotomi. Setelah dijelaskan kepada ibu ternyata ibu menolak dilakukan episiotomi.
Keputusan etik : Hak
   Bidan tidak melakukan tindakan episiotomi, karena kalau tetap dilakukan berarti bidan dapat dianggap melanggar hak pasien. Tetapi disini bidan harus mengajukan surat pernyataan penolakan tindakan ( informed concent ) untuk ditandatangani oleh pasien agar bidan tidak digugat suatu saat nanti bila terjadi komplikasi.
4.      Intuisionisme
Memecahkan dilema-dilema etis dengan berpijak pada intuisi
Intuisi kemungkinan yang dimiliki seseorang untuk mengetahui secara langsung apakah sesuatu baik atau buruk.
Perasaan moral
Bukan berdasarka :
·         Situasi
·         Kewajiban
·         Hak
                 Keuntungan :
                         Intuisi moral biasanya memberi keteguhan hati yang besar
                  Kekurangan :
                         Walaupun intuisionisme dapat menyajikan keberanian untuk tetap berpegang pada keyakinan kita, tapi tidak memberikan cara untuk meyakinkan orang lain bahwa jalan itu benar.
Contoh kasus :
Seorang penderita kanker meminta pada bidan untuk mengakhiri hidupnya ( euthanasia ) karena ia merasa beban yang ditanggung terlalu berat dan menambah beban bagi keluarganya.
Keputusan etik : Intuisionisme
   Bidan menolak melakukan tindakan euthanasia. Euthanasia merupakan suatu pembunuhan, oleh karena itu hal ini dianggap pelanggaran terhadap nilai religi dan nilai moral.










BAB III
PENUTUP


3.1    Kesimpulan

Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan kepada masyarakat harus memberikan pelayananyang terbaik demi mendukung program pemerintah untuk pembangunan dalam negeri, salah satunya dalam aspek kesehatan. Dan bidan dalam memberikan pelayanan harus sesuai dengan wewenangnya, sehingga tidak terjadi masalah yang serius, namun kadang kala bidan mengalami dilema untuk mengambil keputusan yang terbaik untuk pasiennya, misalnya dalam suatu persalinan normal tiba-tiba dalam perjalanannya setelah persalinan pasien mengalami pendarahan. Sebagai bidan kita perlu dengan jeli melihat situasi tersebut dan mengambil keputusan yang tidan merugikan pihak pasien maupun pihak bidan sendiri.


3.2    Saran
a.       Seorang bidan perlu mengetahui tentang dilema moral dalam lingkungan kebidanannya.
b.      Bidan perlu mengetahui bagaimana mengambil keputusan yang sulit berkaitan dengan etik.
c.       Bidan juga harus mengetahui bahwa dalam layanan kebidanan seringkali muncul masalah dan dilema dimasyarakat berkaitan dengan etik dan moral, serta konflik yang dihadapi bidan sebagai praktisi kebidanan.


DAFTAR PUSTAKA

Benson, Raphl C. 2009. Obstetri dab Ginekologi. Jakarta : EGC
http://lidyaekawatii.blogspot.co.id//2013/05/pengambilan-keputusan-dalam-menghadapi.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemasangan Infus

PROSEDUR PEMASANGAN INFUS A. Persiapan Alat Sarung Tangan (Handscoon) 1 pasang Selang Infuse (infus set) Cairan ...